Nutrition Education About Complementary Foods for Breast Milk Based on Local Food for Toddlers in the Gondangrejo Area
Pendidikan Gizi Tentang Makanan Pendamping ASI Berbasis Makanan Lokal Pada Balita di Wilayah Gondangrejo
Abstract
Toddlers aged 6 – 24 months experience an increase in energy requirements so that complementary foods are needed to provide breast milk. MPASI is provided by the mother and when making it, you need to pay attention to the type, quantity and frequency of giving according to the age of the toddler. Making MPASI at home can use a variety of local food ingredients so that it can meet the nutritional needs of toddlers. One effort to increase mothers' knowledge and skills in making MPASI is by providing nutrition education. Nutrition education was carried out for mothers of toddlers in March - August 2021. In nutrition education, participants were given knowledge about MPASI and examples of MPASI menus using local ingredients, for example Moringa leaves. Moringa leaves contain high levels of protein and iron so they are suitable for making MPASI. Activity evaluation was carried out to determine the increase in knowledge after being given nutrition education regarding MPASI. Based on the results, it is known that 79% of mothers of toddlers have good knowledge after being given nutrition education regarding MPASI. It is hoped that in the future not only knowledge will increase but there will be maternal compliance and the implementation of giving MPASI to toddlers to support optimal growth and development of toddlers.
Downloads
References
[2] Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018 - 2024. Jakarta, 2018.
[3] Kementerian Kesehatan RI, “Buku Saku Pemantauan Status Gizi,” Buku Saku, pp. 1–150, 2018.
[4] S. Lestiarini and Y. Sulistyorini, “Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian,” Jurnal PROMKES, vol. 8, no. 1, p. 1, 2020, doi: 10.20473/jpk.v8.i1.2020.1-11.
[5] D. C. Rosyida, N. Hidayatunnikmah, and Y. Marliandiani, “Pendampingan Penerapan Pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Ibu dan Balita Guna Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak,” To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 4, no. 2, p. 187, Aug. 2021, doi: 10.35914/tomaega.v4i2.744.
[6] Pan American Health Organization, “Guiding Principles For Comp Mentary Feeding Of The Breastfed Pan American Hea Lth Organizat Ion,” 2012.
[7] BKKBN, BPS, Kementrian Kesehatan RI, and USAID, “Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017,” p. 271, 2018.
[8] Kementrian Kesehatan RI, Studi Diet Total : Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014. 2014.
[9] R. Saputri, L. A. Lestari, and J. Susilo, “Pola konsumsi pangan dan tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Kabupaten Kampar Provinsi Riau,” Jurnal Gizi Klinik Indonesia, vol. 12, no. 3, p. 123, 2016, doi: 10.22146/ijcn.23110.
[10] S. Aminah, T. Ramdhan, and M. Yanis, “Syarifah Am inah et. al. : Kandungan Nut risi dan Sifat Fungsional Tanam an Kelor ( M oringa oleifera ),” Buletin Pertanian Perkotaan, vol. 5, no. 30, pp. 35–44, 2015.
[11] Ikatan Dokter Anak Indonesia, “Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI),” UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. p. 18, 2018.
[12] H. Irawati, A. Kartini, and S. A. Nugraheni, “Pengaruh Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Terkait Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten Pemalang,” Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, vol. 7, no. 2, pp. 124–131, 2019, doi: 10.14710/jmki.7.2.2019.124-131.
[13] M. W. Santi, C. Triwidiarto, T. M. Syahniar, R. Firgiyanto, and M. Andriani, “Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting,” Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, vol. 18, no. 2, pp. 77–89, Dec. 2020, doi: 10.33369/dr.v18i2.12056.